Bab 749
Namun, mobil-mobil di belakang jadi berantakan karena kejadian itu.
Semua pengemudi marah karena hampir terjadi kecelakaan beruntun gara-gara ulah ini.
Klakson bertubi-tubi memenuhi udara, disertai umpatan dan makian dari para pengemudi.
Namun, mobil Luna tetap berhenti di tengah jalan.
Luna tidak menghiraukan suara klakson dan cacian itu. Dia menatap tajam ke arah Samuel dan bertanya dengan mata memerah, "Sekarang kamu bilang semua ini, tapi kenapa waktu itu kamu nggak melakukan apa-apa? Memangnya aku ini semurahan itu, ya?"
"Kamu sendiri yang bilang, selama bisa bersamaku, kamu nggak peduli sama yang lain," jawab Samuel dengan wajah tanpa ekspresi.
Luna tertegun. "Aku ... aku cuma pikir, kalau aku bisa bersamamu, aku bisa membuka hatimu. Aku bisa mengubah perasaanmu."
Namun, kenyataannya, Samuel tetap tidak tergoyahkan. Dia tetap dingin dan tidak punya rasa pada Luna. Air mata menggenang di mata Luna.
"Selama ini, waktu kita bersama, itu semua nggak ada artinya buatmu? Kamu nggak men

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda