Bab 83
Ucapanku itu menyinggung titik sensitif Agita, jadi dia membentakku agar diam.
"Kalau nggak ada kamu, aku akan jadi putri tunggal Ayah dan Ibu, mereka hanya akan menyayangiku seorang. Tapi, gara-gara kehadiranmu seorang, kasih sayang untukku direnggut. Kamu telah merampas banyak hal dariku sejak kita masih kecil. Kamu bahkan sengaja bikin masalah buat menarik perhatian orang tua kita dan merusak pesta perayaanku. Aku nggak akan pernah memaafkanmu."
"Agita, biar kukatakan lagi, waktu itu aku memang lagi sakit dan sama sekali nggak bermaksud merusak pesta perayaanmu."
Aku berujar dengan tegas, tetapi Agita hanya mengibaskan tangannya dengan acuh tak acuh.
"Nggak penting, aku sudah nggak peduli lagi. Sekarang, akulah yang menikah dengan Daniel. Kamu sudah kalah. Agata, mulai sekarang kamu nggak bisa merebut apa pun dariku."
"Nggak pernah! Memangnya apa yang pernah kurebut darimu sejak kecil!"
Aku balas membentak, tanganku sudah refleks terkepal.
"Hanya karena sekarang kamu nggak merebut a

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda