Bab 78
Keesokan harinya, Daniel benar-benar membawaku keluar untuk mencari inspirasi. Awalnya kupikir dia akan membawaku ke suatu tempat yang bagus, tetapi ternyata, dia malah membawaku ke pusat perabotan rumah tangga.
Di dalamnya, ada banyak sekali kamar contoh yang sudah dihias. Para pegawai toko pun mulai menawarkan produk mereka dengan semangat.
Aku memperhatikan model, warna, dan penempatan furniturnya dengan santai, tetapi tetap saja aku tidak tahu di mana letak kesalahan desainku.
Sementara itu, Daniel malah tertarik dengan salah satu kursi dan langsung mau membelinya.
Aku buru-buru menghampirinya dan menarik tangannya.
"Mau ngapain? Kursi ini nggak nyambung dengan model rumah kita."
Memang benar. Rumah kami didesain dengan gaya barat yang minimalis. Semua perabotan beserta desainnya juga serupa. Sedangkan kursi yang disukai Daniel itu warnanya hitam pekat, mirip sekali dengan kursi gaming. Aku tidak berani membayangkan betapa anehnya kalau ditaruh di ruang kerja.
"Bu, kursi ini sangat

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda