Bab 38
Ketika Daniel mendengar kata 'pulang', keningnya sedikit berkerut.
Kemudian, seperti teringat akan sesuatu, dia memalingkan wajah dengan murung. "Aku nggak mau pulang. Kamu nggak mau tidur denganku."
Aku buru-buru menutup mulut Daniel dengan malu. Lucas dan yang lainnya dengan bijak keluar dari ruang VIP.
Dalam sekejap, hanya ada aku dan Daniel di dalam ruangan.
Kedua mata Daniel tampak cerah, menatapku dengan tajam.
Aku melepaskan tangan yang menutupi bibir Daniel, berencana berbicara baik-baik dengannya.
"Kenapa kamu nggak mau tidur bersamaku?"
Tanganku yang baru saja turun kembali naik menutupi bibirnya. Sekarang aku benar-benar percaya Daniel sedang mabuk.
Daniel tidak bisa berbicara, tetapi tatapannya penuh dengan rasa ingin tahu.
Aku berdeham pelan, lalu menjelaskan, "Aku sedang nggak enak badan."
Daniel menurunkan tanganku, menatapku penuh harap sembari bertanya, "Kalau kamu sudah merasa lebih baik, apa kita bisa tidur bersama?"
Aku mengangguk tak berdaya. Aku pikir kalau aku ti

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda