Bab 15
Daniel terus berjalan sambil bertanya, "Buat apa beli itu? Waktu itu 'kan Kakek sama Nenek sudah bilang kita harus memberi mereka cicit tahun depan."
Daniel mendudukkanku di atas meja rias, lalu pergi mengisi bak mandi dengan air.
Aku menatap punggungnya yang lebar dan berujar dengan tergagap, "Tapi, aku belum ingin punya bayi. Melahirkan itu sangat menyakitkan dan mengurus bayi juga sangat merepotkan. Aku belum siap."
Daniel pun berbalik badan dan menghampiriku, lalu berjongkok sedikit untuk membuat pandangan kami sejajar.
"Jangan takut, aku akan selalu berada di sampingmu. Aku akan menjagamu setelah bayinya lahir."
Dengan kata lain, maksud Daniel adalah kami harus punya anak.
Aku terdiam sejenak dan membiarkan Daniel memasukkanku ke dalam bak mandi.
Daniel mengikat rambutku yang panjang dengan hati-hati, lalu menatapku yang menundukkan pandangan dan akhirnya terkekeh. "Biarkan saja waktu yang menentukan. Kita akan punya anak di saat anaknya memang sudah mau hadir, oke?"
Aku balas mem

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda