Bab 15
Sebastian kembali menelepon Sita, tetapi sama sekali tidak diangkat.
Hanya saja akhirnya wanita itu membalas dengan sebuah pesan suara: [Gaun pengantin antik yang kamu beli terlalu sulit dipakai, tunggu aku sebentar lagi.]
Mendengar nada sayang yang begitu familier itu, Sebastian menekan rasa tidak enak yang mengganjal di hatinya dan kembali ke atas panggung untuk menunggu Sita.
Namun, tidak disangka, penantian itu berlangsung hingga waktu yang dianggap baik sudah hampir berlalu.
Para tamu di bawah mulai berbisik-bisik, orang tua Keluarga Hutomo dan Keluarga Ismawan pun hampir tidak bisa menjaga muka.
Grace, ibunya Sebastian bahkan menepuk sandaran tangan kursinya, dan dengan dingin mencela, "Sudah kubilang, keluarga kecil seperti ini nggak tahu aturan. Hal kecil saja nggak bisa dikerjakan dengan benar, hal besar tentu nggak akan mereka hargai. Lama sekali belum datang!"
Tatapan matanya seperti pisau, menusuk dalam ke hati orang tua Keluarga Ismawan.
Para tamu terpandang di sekitar men

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda