Bab 12
Sebastian mematikan air, menyalakan kipas pembuangan, dan menutup dada sambil terengah-engah.
Meskipun dia sudah menjalani transplantasi jantung yang sehat, dia tetap tidak bisa berada lama dalam lingkungan bersuhu tinggi seperti ini.
Dulu setiap kali dia mandi, Sita selalu berjaga di luar pintu. Jika terlalu lama, wanita itu akan mengingatkannya. Bila dia merasa tidak nyaman, Sita akan langsung menyadarinya.
Belakangan ini Sebastian sibuk mengurus urusan Cynthia, lupa minum obat, dan terlalu lelah, jantungnya beberapa kali terasa tidak nyaman.
Sebaliknya, meski Cynthia berada tepat di depannya, wanita itu sama sekali tidak menyadari bibir Sebastian yang membiru dan wajahnya yang pucat.
Sebastian mengerti Cynthia baru bercerai dan perasaannya sedang buruk, tetapi tetap saja dia merasa kecewa.
Karena itu, saat Cynthia mengatakan dirinya sangat takut dan ingin tidur sekamar, pria itu langsung menolak.
"Cynthia, besok aku akan menikah. Demi rasa hormat, kita harus punya batas."
"Kamu isti

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda