Bab 58
Dia jelas tidak mungkin ikut masuk ke kamar mandi bersamanya.
Kamar pasien tunggal terbagi menjadi dua bagian, satu bagian untuk tempat tidur, satu lagi berupa balkon yang dipisahkan oleh pintu kaca bertekstur air. Desain ini menjaga privasi sekaligus membiarkan sinar matahari masuk.
Di balkon itulah kamar mandi berada.
Sherly masuk ke kamar mandi, sementara Carlo menunggu di balkon.
Di dalam kamar mandi, Sherly menatap pakaian di tangannya, berpikir sejenak, lalu akhirnya membuka mulut.
"Kak Carlo, aku dan Casie sudah main bersama sejak kecil, kami teman baik. Kamu kakaknya, jadi aku juga menganggapmu seperti kakakku sendiri."
Sherly baru berani mengatakannya karena dipisahkan pintu kamar mandi.
"Jadi, lelucon tentang ganti rugi yang dikatakan Casie, jangan dianggap serius."
Di sisi lain pintu, Carlo berdiri. Senyum di wajahnya perlahan hilang.
Sinar matahari siang menyorot kakinya, namun matanya tetap gelap dan tenang.
Dia diam sekitar satu detik.
Lalu suaranya kembali santai, "Aku t

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda