Bab 42
Evander spontan menyingkir ke samping.
"Kamu masih berani mengelak!"
Suara tua yang penuh amarah terdengar. Saat menoleh, dia melihat sosok kakeknya, Jeremy Stelle.
"Kakek."
Saat melihat sang kakek berdiri dengan tubuh goyah, Evander segera maju untuk menopangnya.
Jeremy malah memanfaatkan kesempatan itu untuk memukul lengannya lagi.
"Masih ingat kalau aku ini kakekmu!" Tuan Besar Jeremy marah sampai dadanya naik turun cepat. Dia menunjuk Evander dengan marah. "Aku, Jeremy, nggak punya cucu sepertimu!"
"Bukankah kamu pergi menonton pertunjukan wanita bernama Hanna itu? Buat apa pulang lagi!"
Sambil mengomel, sang kakek menunjuk layar besar di samping.
Evander menoleh. Di layar, siaran langsung Suara Merdu masih berlangsung, tepat di segmen pemilihan tim juri.
Hanna sedang mengajak peserta bergabung ke timnya.
"Masih mau nonton!" bentak Jeremy lagi.
Evander menarik kembali pandangannya dan berkata tanpa berdaya, "Kakek."
Saat melihat Kakek tidak menggubrisnya, dia beralih memohon pada N

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda