Bab 693
Nindi pun tidak menduga bahwa kejadian ini begitu kebetulan. Tampaknya takdir tengah turun tangan.
Witan menunjuk hidung Nindi sambil membentaknya. "Kamu sengaja, 'kan?!"
Nindi memasang wajah polos. "Aku sih nggak percaya. Ini tuh karma buat orang jahat, bakal kena batunya sendiri."
Sania menutupi wajahnya, kemudian menyadari bahwa dagunya mengalami dislokasi.
Dia pun menjerit histeris. "Nindi, kamu sudah merusak wajahku!"
Nindi menatap wanita itu dengan sinis. "Kamu bilang nggak pernah operasi plastik, 'kan? Terus, implan di dagumu itu apa? Bawaan dari lahir, gitu?"
Sania segera menangis karena marah. "Kak Darren, lihat tuh Nindi! Kalau wajahku sampai rusak, gimana aku mau tampil di iklan dan wawancara nanti?"
"Tenang saja, besok, begitu media resmi merilis pernyataan tentang plagiarisme kalian, reputasi kalian bakal hancur. Kalian nggak perlu lagi buat syuting iklan, 'kan?" ujar Nindi.
Darren mengusap pelipisnya dan berkata dengan nada geram. "Nyonya Martha sudah bikin janji sama kel

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda