Bab 844
Tidak pernah kubayangkan bahwa orang yang mengisi masa mudaku akan menjadi biksu. Kini, dia hanya ditemani oleh lilin dan kitab suci.
Tampaknya dia sudah menyadari kefanaan dunia dan melepaskan hal-hal duniawi. Mungkin dia juga memutuskan segala perasaan cinta agar tidak lagi memiliki keterikatan.
Setelah pulang dari Kuil Alena, aku jatuh sakit, demam tak kunjung sembuh. Aku hanya berbaring dengan kesadaran yang putus-putus selama dua hari. Selama itu pula, aku bermimpi. Aku memimpikan masa kecilku, orang tuaku, serta Robbert, Camilla, Reynard, dan Harold.
Aku tidak bisa bangun dari mimpi itu, seolah-olah ada seseorang yang menahanku, tidak mengizinkanku pergi.
Di tengah kelinglungan, aku seperti mendengar suara Reynard dan Mario. Sepertinya mereka sedang membicarakan sesuatu.
Aku tidak mendengar percakapan mereka dengan jelas, tetapi setelah Reynard pergi, aku berhenti bermimpi.
Saat aku terjaga, matahari di luar bersinar hangat dan sedikit menyilaukan. Aku ingin mengangkat tangan unt

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda