Bab 768
Angin malam berembus kencang di rooftop gedung tujuh belas lantai, membuat wajah Freya terasa kebas.
Matanya ditutup, kedua tangan dan kakinya juga diikat. Selain suara angin, dia tidak merasakan apa-apa lagi.
"Di mana ini?" tanyanya dengan linglung.
Dia tahu bahwa dia telah dibius, hanya saja dia tidak tahu siapa pelakunya.
Dia juga tidak tahu ini di mana.
Namun, dinilai dari kekuatan angin yang bertiup, dia yakin ini tempat yang tinggi.
Tidak ada yang menjawab pertanyaannya.
Apa dia hanya sendirian di sini?
Ketika dia hendak bertanya lagi, tiba-tiba terdengar suara denting kaleng bir yang membuatnya tersentak.
Dia berusaha menoleh ke sumber suara. "Siapa di sana?"
Masih tidak ada yang menjawabnya, tetapi dia lalu mendengar suara langkah kaki mendekat ke arahnya. Langkah kaki itu perlahan dan terdengar agak tidak stabil.
Sama seperti orang lainnya, Freya juga memiliki naluri pribadi. Dia sedikit ketakutan dan meringkukkan tubuhnya.
"Kalau kamu terus meringkuk mundur, kamu akan jatuh."

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda