Bab 753
Stephen tertawa kecil. "Kamu memang masih anak kecil. Suatu hari kamu mungkin akan menyesali pemikiranmu sekarang."
"Siapa yang bisa memastikan masa depan? Lebih baik nikmati saat ini," balasku dengan nada sendu.
"Oke, kalau kamu ingin pria itu, kamu bisa membawanya setelah dia kembali," sahut Stephen.
Aku berucap padanya, "Terima kasih sebelumnya, Pak Stephen."
Stephen mengingatkanku, "Yang kita lakukan adalah kesepakatan setara."
Aku tertawa dan bertanya, "Kesepakatan apa?"
Pertanyaanku membuat sorot mata Stephen menggelap. Namun, pria yang telah melewati asam garam kehidupan itu lalu tersenyum. "Dik, serahkan barang itu, lalu kamu bisa minta apa pun yang kamu mau."
Dia cukup dermawan, tetapi dia tidak akan bisa memberikan apa yang aku inginkan.
Namun, aku tetap membalas, "Gimana kalau aku ingin orang tuaku hidup kembali?"
Aku tahu permintaan ini mustahil dikabulkan. Aku mengatakannya hanya untuk menusuk hati nuraninya, mengingatkannya bahwa dia berutang nyawa pada orang tuaku.
Raut

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda