Bab 15
Mitha diikat oleh Arman.
Dia terus pingsan dan sadar berulang kali, menahan rasa sakit yang tak tertahankan.
Baru sekarang dia yakin bahwa Arman benar-benar tidak akan melepaskannya.
Dia menangis memohon ampun, berharap orang tua Arman datang ke rumah untuk menyelamatkannya.
Arman jelas tahu apa yang Mitha pikirkan. Dia mengangkat ponselnya dan tertawa dingin. "Orang tuaku nggak akan datang untuk menyelamatkanmu."
"Berkat kamu, mereka begitu suka padamu. Jadi, mereka pasti nggak akan mengganggu kita tidur bersama."
"Tenang saja, aku akan membuatmu hamil."
"Aku ingin kamu merasakan bagaimana rasanya perut dibelah, dan lukanya yang terus terbuka lagi dan lagi."
"Aku ingin kamu tahu bagaimana rasanya melahirkan anak dengan susah payah, tapi bayimu nggak bisa minum susu, dan pelan-pelan kelaparan sampai pingsan."
Mitha memandang Arman dengan tidak percaya.
Mengapa pria yang memiliki penampilan begitu tampan ini bisa mengucapkan kata-kata yang begitu kejam?
Kalau begini, dia lebih baik mela

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda