Bab 13
Di sisi lain, Rani tidur dengan gelisah.
Baru tiga jam tertidur, dia tiba-tiba menjerit dan terbangun. Begitu melihat kakaknya di samping tempat tidur, napasnya baru sedikit tenang.
"Kakak ... "
Suaranya tersendat.
Selama bertahun-tahun meninggalkan kampung halaman, kakaknya sudah mulai menua, tapi di matanya tidak ada kemarahan, hanya rasa sayang.
"Rani, kenapa kamu bisa sampai seperti ini?"
"Bertahun-tahun kamu nggak menghubungi kami, tahukah kamu betapa kami merindukanmu?"
Mendengar kalimat itu, Rani akhirnya tidak bisa menahan diri lagi.
Dia langsung menangis tersedu-sedu.
Seperti perahu kecil di tengah lautan yang akhirnya berlabuh di pelabuhan, begitulah perasaan seseorang yang lama tidak pulang saat bertemu dengan keluarganya.
"Kakak, aku seharusnya nggak tergoda dan memutuskan hubungan dengan keluarga. Aku nggak seharusnya meninggalkan keluarga demi seorang pria. Aku salah, aku benar-benar salah."
Pelukan hangat membungkus tubuhnya.
Farid tidak berkata apa-apa. Dia hanya memelu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda