Bab 278
Namun dia tidak bisa ...
Sigit bersandar lemah di mobil.
Karena dia memang tidak punya alasan.
Dia hanya bisa menatap dengan mata terbuka, melihat Jimmy dan Annika makin dekat.
"Ding, dong."
Suara notifikasi WhatsApp berbunyi.
Sigit mengira itu urusan kantor, tapi setelah melihat layarnya ...
Ternyata dari Jimmy.
[Cemburu ya? Sekarang yang sedang menatap bulan bersamanya adalah aku.]
Sigit tidak menyangka Jimmy akan terang-terangan menantangnya. Rasanya aneh sekali. Dia pun mendongak.
Dari kejauhan, tatapannya bertemu dengan Jimmy.
Sigit menggigit bibir, cepat membalas, [Aku sudah berumah tangga bersama Annika enam tahun, dan kami punya seorang anak berusia lima tahun ... ]
Balasan Jimmy datang hampir seketika. [Pak Sigit, semua itu sudah jadi masa lalu.]
[Aku berharap kamu mengerti, bahwa aku lah yang menjadi masa kini dan masa depan Annika.]
...
Begitu pesannya terkirim, Jimmy segera mengalihkan pandangannya.
Aku penasaran bertanya, "Kamu lihat apa di sana?"
"Nggak ada," jawab Jimmy

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link