Bab 230
"Hmm." Akhir-akhir ini, pikiran Sigit sangat kacau.
Semua orang di sekitarnya, tanpa terkecuali, semua berkata bahwa dia menyukai Jenny.
Kalau begitu, anggap saja apa yang mereka katakan benar.
Sigit juga sudah memutuskan, untuk menata hati dan hidup baik-baik dengan Jenny. "Papa akan melakukannya."
Meskipun saat bersama Jenny, Sigit tetap merasa tidak nyaman, tetap merasa tertekan, selalu merasa serbasalah ...
Barulah Ivan merasa tenang.
...
Sesampainya di perusahaan, aku baru saja menyalakan komputer, dan belum sempat bekerja.
Susan langsung membuka pintu kantor dan bergegas ke hadapanku. "Kamu masih ingat Janita yang terakhir kali kuceritakan padamu?"
Tentu saja aku ingat. "Yang menerima mawar pemberian pria pelit itu?"
"Betul!" Susan membawa kabar terbaru. "Pria pelit itu ingin Janita membantunya melunasi utang kepada mantan pacarnya. Janita nggak mau."
"Walaupun gaji Janita lumayan, tapi 400 juta lebih itu juga hasil jerih payahnya menabung sedikit demi sedikit."
"Pria itu mengira

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link