Bab 160
Wulan merenung sejenak. "Mungkin aku belum menjelaskannya dengan jelas. Permintaanku bukan tiba-tiba menjadi anak normal yang bisa berbicara dengan semua orang."
Dia menekankan. "Yang kuinginkan hanyalah punya satu orang lagi yang bisa kuajak bicara."
Aku baru menyadari bahwa aku salah paham. "Aku mengerti sekarang."
Sambil berkata begitu, aku membantu Wulan mengenakan pakaiannya.
Wulan menggenggam tanganku saat turun tangga.
Sarapan sudah disiapkan oleh koki, lengkap dan bergizi.
Sambil makan, Wulan mengamati sekeliling. Saat waktunya minum susu, dia melompat dari kursi dan berjalan ke Budi, ingin berbicara dengannya.
Sayangnya, saat kata-kata itu sudah di ujung lidah ...
Dia tetap tidak bisa mengucapkannya.
Wulan merasa mungkin dia memang tidak ingin bicara dengan Budi, jadi dia mencoba mendekati orang lain.
Orang-orang lain menatap Wulan dengan bingung.
Apa yang sedang dia lakukan?
Setelah mencoba dengan semua orang, Wulan kembali ke tempat duduknya dan menghela napas. "Kenapa aku n

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link