Bab 150
Meski dia menganggap Annika sebagai saingan dalam cinta ...
Dan selalu menyimpan rasa permusuhan terhadapnya ...
Annika sama sekali tidak memedulikannya.
Bahkan ketika dia dengan kurang sopan mendekati Annika untuk bertanya ...
Annika selalu menjawab dengan kelembutan dan sikap yang lapang dada.
Susan mau tak mau mengakui, dia pun mulai sedikit menyukai Annika.
...
Aku kembali ke kantor dan menyerahkan kopi yang baru kubeli pada Jimmy.
Jimmy menghentikan pekerjaannya, menerima kopi itu, lalu tersenyum. "Terima kasih."
"Sama-sama," jawabku santai sambil bersandar di meja kerja. "Hanya hal kecil."
Jimmy menyeruput satu teguk, lalu mengernyit.
Melihat ekspresinya, aku segera bertanya, "Kenapa?"
Dia bilang biasanya kopi yang dia minum juga dibeli di kafe yang sama di lantai bawah, dan memang jenis yang sama seperti yang kubeli kali ini.
Bahkan untuk tambahan susu dan gula, aku sudah mengikuti permintaannya persis, sampai-sampai menegaskan ulang ke pelayan.
Harusnya tidak ada sedikit pun pe

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link