Bab 132
Jimmy menutup telepon, kemudian datang ke sampingku sambil berkata, "Malam ini, bisakah kamu pergi bersama kami?"
Aku mengangguk. "Boleh."
Jimmy duduk di sampingku. Pria itu menceritakan kondisi kakek dan nenek Wulan padaku.
Nada suaranya berubah sendu saat kembali menceritakan masa lampau. "Sejak mamanya Wulan meninggal, kakek dan neneknya Wulan terpukul sampai kondisi kesehatan mereka menurun."
Aku juga tidak tahu bagaimana cara menghiburnya, jadi aku hanya bilang, "Biarkan mereka menghabiskan waktu lebih banyak dengan Wulan, siapa tahu kondisi mereka akan membaik?"
Sambil tersenyum, Jimmy berkata, "Semoga ya."
Pria itu berdiri. "Ayo, kita makan siang bareng."
Kali ini, mereka tidak makan di kantin perusahaan.
Jimmy mengajakku ke restoran terdekat. Pria itu memesan beberapa hidangan, lalu berkata padaku, "Semua yang kupesan adalah hidangan istimewa di restoran ini."
Pria itu sudah bekerja di area ini selama bertahun-tahun, jadi dia sudah mengenal restoran-restoran di sekitar kantor.

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link