NovelRead
Open the NovelRead App to read more wonderful content

Bab 130

Sigit tidak bisa membantah ucapan Ariz. Setelah lama hening, dia akhirnya berkata, "Kamu benar." Ariz menghela napas lega. Sigit melanjutkan, "Mulai sekarang, aku akan fokus sepenuhnya pada Jenny." "Aku akan menghargai setiap detik bersamanya ... " "Mungkin dengan begitu, aku bisa berhenti memikirkan Annika." "Dan perasaanku akan lebih baik." Ariz mengangguk puas. "Nah, itu baru benar!" ... Setelah menyelesaikan semua tugas hari ini, aku merapikan meja kerja, lalu berdiri di depan jendela setinggi langit-langit, memikirkan kondisi Wulan. Autismenya jelas cukup berat. Memintanya bicara dengan orang lain, dia tetap tidak bisa membuka mulut. Rencanaku sebelumnya adalah melakukan beberapa hal yang membuatnya ingin pamer kepada orang lain, dengan cara ini, dia bisa berinteraksi dengan orang lain. Namun, itu pun gagal. Jadi langkah berikutnya adalah ... Menghadirkan kakek dan neneknya, dan melihat apakah dia mau bicara dengan mereka. Kalau tetap tidak berhasil ... Sebenarnya aku sudah punya

Locked chapters

Download the NovelRead App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© NovelRead, All rights reserved

Booksource Technology Limited.