Bab 124
Ariz terdiam.
Aku tidak berniat membuang waktu untuknya, mengalihkan tatapan sinisku, lalu menggandeng Wulan melanjutkan jalan santai kami.
Wulan menggerutu, "Mama, aku nggak suka sama om itu."
"Waktu mantan suami Mama menyakiti Mama, nggak ada satu pun dari mereka yang membela."
"Sekarang malah ... "
Wulan menoleh dan menatap tajam ke arah Ariz sebelum lanjut berkata, "Begitu lihat Mama hidupnya enak, langsung datang buat menyalahi!"
"Mereka pikir mereka siapa!"
Dia membelaku dengan penuh semangat.
Tentu saja aku tidak ingin merusak semangatnya. "Ya, benar."
Wulan tampak sedih. "Andai aku bisa bicara sama orang lain ... "
"Pasti aku bisa bantu Mama balas omongan mereka!"
Aku mengikuti alur pikirannya dan berkata, "Kalau begitu, Wulan harus semangat, ya."
Dia menengadah, menatapku.
Aku berpura-pura mengeluh, "Hidup ini panjang, pasti akan ada orang yang bicara buruk tentang Mama."
"Semoga nanti Wulan bisa bantu Mama balas mereka."
Wulan mengernyit, lalu berkata dengan serius, "Mama, ak

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link