Bab 895
Melihat situasi ini, Vincent bermaksud maju untuk membereskan mereka.
Akan tetapi, Surya berkata, "Ayo, kita masih ada urusan."
Vincent pun mengurungkan niat dan mengikuti Surya memasuki lift.
Saat ini, pemuda itu tertawa keras, kemudian berkata, "Apa-apaan? Sok jadi bos."
Sementara Surya sudah memasuki lift dan tiba di kamar yang dipesan bersama Vincent.
Harus diakui, kamar di sini mewah tak tertandingi, bahkan tak sebanding dengan kamar Presidential Suite mana pun yang pernah dilihat Surya.
Kubah langit berbintang, pemandian air panas, furnitur kelas atas dan berbagai peralatan berteknologi tinggi semuanya mewah.
Surya mengamati kamar itu dan diam-diam memuji.
Kemudian dia langsung duduk di sofa, berkata pada Vincent, "Langsung saja ke intinya, aku nggak membunuhmu karena kamu masih berguna."
Vincent mengangguk-angguk.
"Orang di dunia persilatan berbicara dengan kekuatan. Kamu beritahukan Tirta, aku, Aksha Pratama, bersedia bertarung dengannya. Kalau aku menang, lepaskan semua sander

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link