Bab 443
Surya tersenyum, lalu berujar, "Oke, ini juga sudah waktunya aku kembali. Urusan di sini akan kuserahkan pada Lukas."
"Oke."
Setelah itu, mereka berdua berdiskusi sebentar dengan Lukas sebelum Lukas mulai menangani semuanya. Surya dan Gian membeli sejumlah uang kertas, memberi penghormatan pada orang tua Gian, kemudian pergi ke Kota Juwana.
...
Keesokan paginya, keduanya tiba di Kota Juwana, lalu langsung menuju ke Universitas Pelita.
Gian sedang duduk di dalam mobil sambil berkata dengan ekspresi sedih di wajahnya, "Bagaimana aku harus memberi tahu hal ini pada adikku? Dia nggak akan pernah bisa menerima pukulan seperti itu."
Surya pun menghela napas. Tidak ada orang yang bisa menerima kabar tentang kematian orang tua mereka secara tiba-tiba, jangankan lagi karena mereka dibunuh.
Mengingat Reina masih berada di tahun ketiga kuliahnya, Surya mengerutkan kening, lalu berkata, "Mungkin lebih baik kita merahasiakannya dulu untuk saat ini. Kita tunggu sampai dia lulus dari perguruan tinggi

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link