Bab 246
Diki tertawa. Kemudian, dia menuangkan teh untuk Surya sambil bertanya, "Kenapa kamu datang kemari? Raka nggak bersamamu?"
"Kampung halamanku di sini, aku kembali mengunjungi makam kakekku. Raka punya urusan, biasanya kami nggak banyak berhubungan." Surya sengaja mengesampingkan hubungannya dengan Raka. Bagaimanapun, identitasnya dan Raka cukup istimewa.
Diki berdeham dengan ekspresi terkejut. Kemudian, dia berkata, "Ternyata begitu, kalau ada waktu lebih baik kembali untuk melihat-lihat."
"Ngomong-ngomong, aku dengar ada pabrik makanan di sini, apakah kamu akan pergi?" tanya Surya.
Saat Diki mendengar ini, dia menjawab sambil terkekeh, "Aku datang khusus untuk memeriksa pabrik itu. Aku memeriksa kondisi kesehatan sekitar di pagi hari, lalu pergi ke Pabrik Makanan Cemara sore hari ini."
Tubuh Ifan hampir terjatuh. Kemudian, dia berusaha sekuat tenaga untuk berpegangan pada kursi agar tubuhnya tidak terjatuh.
Wajah Heru menjadi pucat. Dia hampir pingsan di tempat.
Keduanya memahami bahw

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link