Bab 1395
"Hei, perhatikan ucapanmu!" teriak Reina.
Hendarso menatap Reina, lalu terkekeh sambil berkata, "Apa yang perlu kuperhatikan dari sampah seperti dia? Kalian itu sangat naif, ya? Memang apa yang bisa diberikan sampah ini untuk kalian? Sebaiknya ikut saja denganku. Setidaknya kalian bisa menikmati makanan enak dan minuman nikmat setiap hari, selain itu ada uang saku setiap bulan. Bukannya itu lebih baik daripada sampah ini?"
"Pak Hendarso, maksudmu kamu ingin membiayai mereka bertiga?" tanya Surya sambil tersenyum.
Hendarso menyilangkan kakinya, lalu menjawab dengan santai, "Memangnya nggak bisa? Aku punya banyak uang."
"Benarkah? Sepertinya kamu benar-benar kaya."
Saat berbicara, Surya mengambil cangkir tehnya. Surya bersiap untuk memberi pria bodoh ini pelajaran agar pria ini bisa menjauh dari Amel dan yang lainnya di masa depan.
Saat ini, Hendarso bertanya, "Apa kamu tahu Konsorsium Pelita? Direktur Konsorsium Pelita yang bernama Linda Kaluna adalah temanku. Sekarang kamu sudah tahu k

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link