Bab 1381
Feriz melirik kerah baju Natalia yang tergantung rendah, di mana bukit kembar putih yang sangat memesona itu bisa terlihat.
Feriz mengangguk puas, lalu berkata, "Bagus, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik. Ikutlah ke kediaman gubernur nanti, aku akan mengundangmu untuk jamuan makan."
"Benarkah?" tanya Natalia tiba-tiba menjadi sangat bersemangat seolah-olah dia melihat jalan menuju surga. Dia berkata dengan sangat gembira, "Baik, Pak Feriz. Aku akan datang malam ini, aku pasti akan memuaskanmu."
Setelah mengatakan itu, Natalia mulai melirik-lirik dengan centil.
Feriz tersenyum penuh arti sebelum kembali menatap Surya.
Setelah melihat Surya sejenak, Feriz berkata dengan nada dingin, "Bocah, kamu sudah menghajar putraku. Kamu berani sekali."
"Aku hanya memiliki satu hal, keberanian," kata Surya dengan santai.
Feriz tertawa dingin beberapa kali sebelum berkata, "Bagus sekali. Seseorang kemarilah, tangkap dia, lalu bawa dia kembali untuk diinterogasi. Kalau dia berani melawan, langs

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link