NovelRead
Open the NovelRead App to read more wonderful content

Bab 292

Serina mengangkat alisnya, "Siapa?" "Rachel!" Serina terdiam beberapa detik, "Aku nggak kenal." Sandara, "Apa kamu masih ingat soal Merina memberikan tanda tangan palsu Elia pada orang lain, lalu terbongkar?" "Ingat, ada apa?" "Dialah yang mengekspos Merina di depan umum, dia juga menempati juara ketiga dalam Kompetisi Desain Fashion Nasional." Serina mengangguk, "Oh." Mata Sandara dipenuhi rasa tidak percaya, "Reaksimu hanya oh?! Tahukah kamu kalau dia bergabung dengan perusahaan kita, dia bisa mempromosikan produk baru perusahaan kita, pakaian yang dia desain juga bagus, itu semakin memperkuat perusahaan kita!" Serina menyerahkan dokumen itu kepadanya setelah ditandatangani, lalu berkata sambil tersenyum, "Oke, pergi kerja sana." "Ih membosankan, kamu nggak antusias sama sekali." "Kenapa harus antusias? Madelinne akan merekrut lebih banyak desainer hebat di masa depan." Sandara mengerutkan bibirnya saat mendengar ini, lalu berkata, "Benar juga, aku masih ingat impian kita sebelumnya adalah menjadikan Madelinne sebagai merek pakaian terbesar di Kota Darley!" "Kalau mau mencapai impian ini, kamu harus bekerja keras." Sandara mengangguk, "Oke, aku nggak akan berbicara denganmu lagi, aku pergi kerja." "Hmm." Setelah Sandara pergi, Serina hendak melanjutkan pekerjaannya ketika ponselnya tiba-tiba berdering. Melihat bahwa itu adalah Merina, dia mengerutkan kening dan menutup panggilan telepon. Tanpa diduga, Merina sangat sabar, dia menelepon empat atau lima kali berturut-turut dan bahkan mengirim pesan teks secara provokatif menanyakan apakah dia tidak berani menjawab panggilan telepon. Serina mengangkat alis. Saat Merina menelepon lagi, dia langsung menjawab. "Ada apa?" Merina terkekeh, "Kakak, apa kamu tahu aku dibius tadi malam? Kak Aldi langsung datang dan bahkan membukakan kamar dan menjagaku semalaman." Rasa dingin melintas di mata Serina, dia berbicara dengan dingin, "Aku sudah merekam panggilan telepon kamu dengan aku. Aku akan kirimkan pada Aldi nanti untuk menanyakan apakah dia benar-benar menjagamu sepanjang malam!" "Kamu!" Merina sangat marah dan mencibir, "Tahukah kamu apa yang terjadi dengan klien yang membius aku? Kudengar perusahaannya bangkrut pagi ini dan dia langsung menghilang dari Kota Darley." "Memang kenapa kalau Kak Aldi menyukaimu sekarang? Aku akan selalu mendapat tempat di hatinya!" Dia pikir ini akan membuat Serina marah, tapi tanpa diduga Serina hanya berkata dengan tenang, "Sudah selesai?" "Serina, percuma saja kamu berpura-pura tenang. Aku akan selalu berdiri di antara kamu dan Kak Aldi. Jangan harap ...." Sebelum dia selesai berbicara, Serina menutup panggilan telepon. Merina menelepon lagi dan terlihat bahwa nomor tersebut sedang dalam panggilan. Ternyata Serina sudah memblokirnya. Dia sangat marah hingga hampir membanting ponselnya, tapi kemudian dia berpikir, kalau Serina benar-benar tidak peduli, Serina tidak akan memblokirnya. Saat Merina merasa bangga, terdengar ketukan di pintu kantor. Sekretaris Luna Lingos masuk, "Bu Serina, ini laporan keuangan kita untuk kuartal terakhir." "Letakkan saja di sana. Aku akan lihat nanti." Luna mengangguk, "Omong-omong, penjualan pakaian kita pada kuartal terakhir hanya setengah dari penjualan Madelinne. Sketsa desain pakaian untuk kuartal berikutnya sudah direvisi beberapa kali. Kalau rancangan desain belum selesai, produksi nggak akan terkejar untuk musim depan." Merina mengerutkan kening dan berkata dengan dingin, "Sketsa desain itu memang sangat buruk. Aku nggak bisa membiarkan sampah-sampah diproduksi, 'kan?" Luna mengatupkan bibirnya. Biarpun desain itu tidak terlalu bagus, tapi juga lumayan. Tidak perlu menghina karya para desainer itu dengan kata "sampah". "Apa maksud Bu Serina?" "Minta mereka mendesain ulang dalam seminggu." Luna tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata, "Bu Serina, dibutuhkan setidaknya satu bulan untuk merancang desain baru. Satu minggu terlalu cepat. Bisakah perpanjang waktu?" Merina mendongak dan menatapnya dengan dingin, nadanya juga tidak sabar.

© NovelRead, All rights reserved

Booksource Technology Limited.