Bab 881
Namun, saat menjawab panggilanku, suaranya masih penuh dengan kegembiraan. "Mei, kenapa menelepon Kakak?"
"Apa yang sedang kamu lakukan?" Aku bertanya dengan tenang, tapi tidak bisa aku pungkiri bahwa nada suaraku sedikit mengejek. "Apa aku nggak mengganggu kencanmu dengan Riris?"
"Mei, apa yang sedang kamu bicarakan?" Illias berkata dengan tergesa-gesa, "Kapan pun kamu menelepon Kakak, pasti nggak akan mengganggu."
"Hehe, Riris ada di sampingmu, 'kan? Kalau mendengar apa yang kamu katakan, dia mungkin akan menangis lagi."
"Lagi pula, dia ingin memonopoli semua orang, entah itu Carson, kamu atau kakaknya sendiri."
"Poin utamanya adalah semua pria di dunia harus berada di sekelilingnya."
"Mei ...." Suara Illias terdengar agak tak berdaya.
Setelah jeda, Illias berkata, "Jangan khawatir, Riris nggak ada di rumah. Dia masih mencoba riasan di lokasi syuting. Mei, Kakak sedang memasak. Datanglah ke rumah Kakak nanti ...."
"Nggak perlu, aku tutup teleponnya dulu." Aku menyela pembicaraannya s

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link