Bab 103 Kamu Masih Berani Bertanya?
Luka itu tiba-tiba terlihat dalam pandangannya dan membuat Hardy tersadar. Dia mengenal bekas luka itu, tetapi sebelumnya tidak pernah memperhatikannya.
Susan menarik tangannya kembali, mengambil jam tangan yang jatuh, lalu melangkah pergi dengan cepat.
Hardy perlahan menurunkan tangannya yang masih tergantung di udara, menatap Susan yang kian menjauh.
Bagaimana bekas luka itu bisa muncul?
Lukanya besar, seperti tergores oleh benda tajam.
Dia ingat pernah bertanya sebelumnya, dan Susan pernah menjawab, tapi waktu itu dia tidak terlalu menaruh perhatian.
Hardy mengerutkan kening, berpikir bahwa Riana pasti tahu tentang hal ini, lalu dia menelepon Riana.
Seperti biasanya, Riana selalu tidak sabar terhadapnya. [Sekarang kamu baru ingin tahu? Aku kira seumur hidup kamu nggak akan menanyakan hal ini.]
Hardy bertanya, tangannya sedikit tegang, "Apakah ada yang terjadi padanya?"
Samar-samar dia ingat, saat baru menikah, di pergelangan tangan Susan belum ada bekas luka itu.
Bekas luka itu munc

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link