Bab 465
Kakak sepupu itu benar-benar sudah muak, langsung berbalik dan pergi sambil berteriak. Suaranya cukup keras hingga semua orang bisa mendengarnya.
Seketika, suasana sekitar menjadi hening, puluhan pasang mata dengan sorotan mengejek langsung menoleh.
Avery hanya merasa malu setengah mati.
Dua kakinya seperti dituangi timah, tetap berdiri di tempat tanpa berani bergerak.
Beberapa saat kemudian.
Naomi memperhatikan suasana di luar, lalu melangkah maju sambil tersenyum.
"Ini kesalahan kami. Kami ini masih muda, kalau ada yang kurang baik, nanti mohon Om, Tante, dan Kakak Sepupu dan Kakak Ipar memberi petunjuk, jangan sampai marah sendiri, atau wajah jadi murung. Kakek juga pasti ikut sedih kalau melihatnya."
Dia lebih dulu merendahkan diri untuk menenangkan para tamu.
Kemudian membicarakan Kakek, sosok senior yang sangat disegani, sebagai bentuk tekanan halus.
Memberi kurma manis satu buah, lalu memukul satu tongkat, strategi klasik.
Tamu-tamu di luar tidak berani lagi mengeluh, bahkan jus

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link