Bab 157
Seperti halnya konser yang selalu terlewatkan karena urusan pekerjaan.
Begitu juga dengan biola yang telah dijanjikannya, selama tiga belas tahun ini tidak pernah terwujud.
Sekarang, Sean masih saja memberinya harapan palsu dengan antusiasme sepihak.
Dia tertawa dingin, lalu mengangkat sepatu hak tingginya dan menginjak sepatu kulit Sean dengan sekuat tenaga.
Terdengar suara erangan teredam.
Juga jeritan Salma dan Avery.
Naomi melepaskan diri dengan mudah dari cengkeraman Sean. Dia menatap dingin Sean yang meringkuk kesakitan dan berucap dengan dingin.
"Aku ingin kamu melepaskanku."
"Kalau hal ini saja nggak bisa kamu lakukan, kamu masih berani membual apa lagi padaku?"
Usai berkata begitu ...
Naomi berbalik dan pergi dengan anggun. Sesaat sebelum pintu lift menutup, dia menyunggingkan senyum provokatif. "Target kerjaku sudah tercapai. Aku pulang dulu, sampai jumpa."
Wajah Sean pucat kesakitan, tetapi tangannya terkepal erat.
Dia gagal menyelamatkan Naomi tepat waktu. Tidak heran wanit

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link