Bab 12
Johan awalnya menatapku dengan terkejut.
Lalu, matanya yang biasanya dingin dan datar, tiba-tiba menampakkan senyum.
"Apa yang kamu pikirkan?" Dia mengusap rambutku.
"Aku cuma mau tanya, apa aku perlu memecatnya?"
"Aku nggak menelusuri masa lalumu, jadi aku nggak tahu hubungan kalian, tapi jelas dia punya niat buruk. Kalau dia sampai mengganggu mood tunanganku, aku nggak akan biarkan dia muncul di depanmu lagi."
Aku terkejut.
Sebenarnya, sejak pertunangan, aku dan Johan juga pernah melakukan kontak fisik.
Kami saling mengenakan cincin pertunangan di pesta pertunangan, lalu berpelukan dan mencium pipi masing-masing.
Setelah makan di rumah orang tua kami, biasanya kami juga berjalan-jalan sebentar di taman sambil bergandengan tangan.
Tapi ini pertama kalinya dia melakukan gerakan yang begitu natural sekaligus mesra.
Aku tiba-tiba teringat, dulu awal hubungan aku dan Raka juga dimulai dengan cara yang sama. Setelah aku menyatakan perasaan, dia mengusap rambutku.
"Bodoh ... seharusnya aku

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link