Bab 509
Beni terdiam sejenak, lalu tersenyum tipis dan bertanya, "Apa iya?"
Dia melihat putranya yang berjinjit menaiki tempat tidur sendiri, tanpa berusaha menolak tidur di kamar anak seperti biasanya.
"Mungkin dia tiba-tiba jadi lebih dewasa," ujarnya dengan nada penuh kebanggaan, seperti seorang ayah yang akhirnya melihat hasil dari usahanya selama ini.
Suara manis bocah itu memanggilnya "Ayah" masih terngiang di benaknya. Beni merasa tiga tahun yang dia habiskan untuk membesarkannya tidaklah sia-sia. Dia pun memungut pakaian olahraga putranya yang terjatuh di lantai.
Tiba-tiba, sebuah botol kecil jatuh dari saku celana anak itu. Alisnya berkerut saat mengambilnya dan mengangkatnya ke bawah cahaya. Inhaler asma?
Lestari yang melihatnya sekilas menunjukkan ekspresi terkejut lalu berkata, "Kakak Ketiga, ada yang disembunyikan anak itu. Kenapa dia membawa obat asma?"
Beni juga tidak tahu. Dia tak terlalu memikirkannya dan hanya meletakkan botol itu di rak lalu berujar, "Aku akan bertanya langs

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link