Bab 430
"Kalian ini ngomong apa, sih? Seenaknya saja! Aku lebih akrab sama Yansen, kenapa nggak bilang kalau aku sama Tuan Yansen ada sesuatu? Sudah, mending kita bahas cerita cinta kalian yang lebih tragis saja!"
"Yovita, kamu masih punya hati nggak sih?" Sherly yang biasanya kalem, kali ini benar-benar marah dan berteriak.
Setelah mereka mengalihkan pembicaraan, hati Nadira sepertinya sedikit lebih tenang. Dia tersenyum pasrah dan pergi ke dapur untuk mengambil peralatan.
Melihat Nadira pergi, Yovita tidak dapat menahan diri untuk tidak menyalakan TV secara diam-diam, dan berkata dengan marah, "Aku ingin melihat seperti apa rupa orang tua Lestari si jalang itu. Apa Beni si bajingan itu bahagia hari ini?"
Sekitar pukul enam sore, cahaya senja yang mempesona terpantul di atas padang rumput yang indah.
Meja prasmanan terlihat begitu menawan di depan kamera.
Di kursi sutra putih, kedua keluarga duduk bersama. Pertunangan Beni yang megah dihadiri oleh banyak tokoh penting dari dunia bisnis.
"Itu

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link