Bab 395
Apa malam itu turun hujan?
Beni tidak berpikir lebih lanjut, pembicaraan mereka juga berhenti di situ. Beni hanya diam memandangi Nadira yang menyantap dua mangkuk bubur.
Tepat pada saat itu, ponsel Beni pun berbunyi. Dia bangkit berdiri dan pergi ke lantai atas. "Aku tandatangan dokumen dulu."
"Iya," jawab Nadira sambil tersenyum dengan bingung. Karena Beni sudah mau berbicara lagi dengannya, apa ini berarti mereka sudah berbaikan?
Nadira merasa sangat bersemangat, tetapi dia juga takut ini hanyalah ilusi.
Setelah mengembalikan piring dan sendok ke dapur, Nadira kembali ke kamarnya untuk mengambil ponselnya. Ternyata ada banyak sekali yang meneleponnya!
Ada sekitar belasan panggilan tak terjawab, ada yang dari Ronald, Sherly, manajer Ruby, bahkan Yovita.
Nadira hendak balik menelepon, tetapi ponselnya kembali berdering. Nadira pun mengangkatnya, memang firasatnya tidak salah. "Yovita? Kenapa kamu meneleponku berulang kali?"
"Nadira! Kamu sudah lihat berita terbaru? Kamu dalam masalah

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link