Bab 411
Sandy hanya membungkam, demikian juga dengan Lily.
Salim yang tertegun sejenak kemudian berkata, "Bu, aku mau pergi ke perusahaan buat antar ke Marsha."
Lidya menarik napas dalam-dalam. Memiliki anak seperti ini sungguh membuatnya sesak.
Lidya sedikit menoleh dan melihat Sandy yang berdiri kaku seperti batang kayu, sementara istrinya terbaring di ranjang rumah sakit.
Rasanya makin sesak.
"Nenek Lidya, aku yang bakal merawatnya." Yunia tidak kuasa menahan diri untuk tidak berjuang. "Aku orangnya teliti."
Lidya menghargai niat baiknya, tetapi dia tetap berkata, "Gadis baik, beneran, nggak pantas kamu merawatnya. Kalau orang tuamu sampai tahu, apa yang bakal terjadi sama keluarga Febrianto?"
Keluarga Febrianto adalah keluarga besar, apa tidak ada seorang pun yang mau merawat cucu dan menantu mereka di rumah sakit?
Yunia terdiam karena malu dengan ucapan Lidya. Dia lalu menatap Lily dengan pandangan ingin tahu.
Namun, Lily hanya berkata dengan dingin, "Yunia, Kak Felix, makasih sudah datan

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link