Bab 259
Lily berpikir, kemungkinan besar hari ini dia akan "mati" di sini.
Tapi kalah pun tidak boleh kehilangan wibawa. Setelah terdiam sesaat, Lily berbalik menuju lift.
Seolah-olah tidak melihat Sandy.
Di samping lift, Tara dan dua pengawal berdiri di sana.
Tara tersenyum padanya, tapi lebih mirip tangisan. Dia sudah tahu sejak tadi bahwa nada bicara Lily semalam yang menyetujui untuk datang tidak akan membawa kabar baik.
Satu orang nekat mencari masalah, dan satu orang lagi sengaja memprovokasi.
"Nyonya, ada hal yang ingin Pak Sandy bicarakan dengan anda."
Orang sudah datang mencarinya, menghindar pun tidak ada gunanya, lebih baik berani menghadapinya. Lily akhirnya kembali ke lobi.
Dia berdiri di depan Sandy, wajah pria itu tampak suram, ekspresinya juga tidak jauh lebih baik.
"Apa? Kamu sama sekali nggak tertarik dengan Kompetisi Desain Citra Raya?"
Sandy tak tahan dengan sikap Lily yang acuh tak acuh, ingin mengingatkannya bahwa soal kompetisi dia yang bisa mengambil keputusan.
"Aku ter

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link