NovelRead
Open the NovelRead App to read more wonderful content

Bab 2

Kinara menggigit bibir bawahnya dengan keras, kukunya menorehkan bekas darah yang dalam di telapak tangannya. Sebenarnya, pada awalnya, Keluarga Winarto dan Jiswara hanya melakukan perjodohan bisnis. Kinara sama sekali tidak mencintai Stefan. Namun, demi bisnis keluarga, dia harus mengikuti keinginan ayahnya dan berinteraksi dengan Stefan. Kemudian, keadaan Keluarga Winarto mulai menurun, bisnisnya makin merosot. Saat perusahaan berada di ambang kebangkrutan, Stefan menyuntikkan dana untuk membantu Pak Fredy menyelamatkan keadaan. Bahkan dia sendiri yang mengusulkan pertunangan itu, demi menenangkan para pemegang saham Grup Winarto. Awalnya Kinara mengira semua itu dilakukan Stefan semata-mata demi kepentingan besar. Agar orang tidak menganggap Keluarga Jiswara bersikap oportunis, Stefan menahan diri dalam perjodohan itu, dan setelah Keluarga Winarto pulih, dia akan mengusulkan pembatalan pertunangan. Namun, Stefan tidak melakukan itu. Dia bahkan mengingat dengan jelas siklus menstruasi Kinara. Dia terus menemani Kinara saat sedang sakit menstruasi, bahkan menyiapkan air gula merah sendiri untuk wanita itu. Saat Kinara diperlakukan tidak enak oleh Liza, ibunda Stefan, pria itu juga maju membela, dan berkali-kali melindunginya. Stefan yang bersedia menjadi tunangan yang perhatian itu, sepenuhnya mewujudkan semua fantasi Kinara tentang pasangan ideal. Lama kelamaan, dia benar-benar jatuh cinta pada pria itu. Enam bulan yang lalu, Stefan diculik oleh musuh bebuyutannya. Untuk menyelamatkannya, Kinara berani menembus markas musuh sendirian. Akhirnya, dia berhasil menyelamatkan Stefan, tetapi kehilangan janin yang dikandungnya. Khawatir Stefan merasa bersalah, dia menyimpan rahasia kehamilan itu untuk dirinya sendiri. Namun, setelah kejadian penculikan itu, sikap Stefan terhadapnya berubah drastis. Pria itu tidak lagi mau menyentuhnya, bahkan dia sering pulang larut malam, dan terlibat skandal. Dia pikir, Stefan telah berubah hati, dan langsung mengajukan pembatalan pertunangan. Namun kata Stefan, di dunia bisnis ini, orang yang terlalu setia justru akan ditertawakan. Hubungannya dengan wanita-wanita itu hanya sandiwara, dan tak ada yang dapat menggoyahkan posisi Kinara sebagai calon istri sah di Keluarga Jiswara. Demi membujuk Kinara, dia terus-menerus mengajukan penawaran di acara lelang, hanya agar bisa membawa pulang berlian merah muda yang disukai Kinara. Dia juga rela mengemudi sendiri ke ujung kota tengah malam, hanya untuk membeli kue yang disukai Kinara. Cinta yang telah terjalin bertahun-tahun tidak bisa dilepaskan begitu saja. Apalagi, kebanyakan hubungan Stefan dengan wanita-wanita itu memang hanya sekadar gosip. Kinara tidak pernah menangkap basah mereka. Maka hati Kinara pun luluh. Dia berulang kali meyakinkan dirinya sendiri, beri satu kesempatan lagi, suatu hari dia yakin Stefan akan kembali. Namun, kesabaran dan pengorbanannya justru dibalas dengan sikap Stefan yang makin menjadi-jadi. Stefan begitu yakin Kinara tidak akan bisa meninggalkannya, sehingga dia terus menantang batas kesabaran wanita itu. Tanpa disadari, dalam kekecewaan demi kekecewaan, cinta Kinara padanya perlahan padam. Hingga sekarang, sisa cinta terakhir itu akhirnya lenyap sepenuhnya. Kinara merasa hatinya seperti dicabik-cabik. Dia mendorong pintu hendak keluar, dan tepat saat itu dia bertemu dengan paparazi yang telah menunggu di luar. Mereka membawa kamera besar, berduyun-duyun masuk, menyerang Kinara dengan pertanyaan bertubi-tubi. "Nona Kinara, Pak Stefan mengatakan wanita barusan adalah pacar barunya, apakah itu benar?" "Beliau juga mengatakan kalian sudah putus, apa sebenarnya yang terjadi?" "Kata kekasih baru Pak Stefan, Anda adalah kakaknya, dan Stefan selama ini menunggu dia dewasa. Hubungannya dengan Anda hanya main-main, tapi Pak Stefan nggak membantah, malah tersenyum manja ... " Kinara tidak tahu bagaimana dia bisa meninggalkan hotel. Saat sadar, dia sudah berada di mobil. Tiba-tiba, ponselnya berdering, ternyata ada Bu Liza menelepon. [Kinara, dulu aku kira kamu tahu sopan santun, tapi ternyata kamu biarkan adikmu menggoda Stefan, sampai terjadi hal memalukan ini!] [Cepat pulang, dan berlutut di aula Keluarga Jiswara sebagai hukuman!] Kemudian, terdengar suara telepon diputus. Kinara tersenyum sinis, napasnya menimbulkan rasa sakit yang menusuk dada. Sudah lima tahun bertunangan dengan Stefan, dia belum pernah merasakan ketenangan satu hari pun. Bu Liza yang kolot dan konservatif, sudah menetapkan banyak aturan sejak hari pertunangannya. Dia menuntut Kinara menjadi istri dan ibu yang baik. Pukul enam pagi, Kinara harus bangun, melayani Bu Liza mandi dan bersiap-siap. Bahkan sarang burung walet yang diminum Bu Liza setiap hari, harus dipilih dan dimasak sendiri oleh Kinara. Selain itu, Kinara harus mendampingi Bu Liza dan para istri keluarga kaya di Kota Bahari dalam acara sosial. Tak ada pujian meski dia melakukan segalanya dengan benar, tetapi jika dia sedikit saja keliru, Bu Liza langsung memarahinya habis-habisan. Kinara telah berlutut puluhan kali di aula Keluarga Jiswara, dia bahkan dipaksa mengikuti ritual keluarga yang panjang itu berkali-kali Di balik pakaian berlengan panjang dan celana panjangnya, tidak ada satu bagian kulit pun yang masih utuh. Aula Keluarga Jiswara. Pada suatu malam yang dingin, Kinara berlutut di lantai yang beku, hawa dingin merambat dari lutut ke seluruh tubuhnya, hatinya penuh penyesalan. Dia berlutut sepanjang malam, sampai-sampai tubuhnya membeku, kedua kakinya seperti mau patah. Malam itu, Stefan sibuk menemani Mirana, bahkan tidak mengirim satu pesan pun kepadanya. Keesokan paginya, Kinara baru diperbolehkan pulang. Dia menahan tubuhnya yang sudah sangat lelah saat kembali ke vila. Tak lama, telepon dari ayahnya masuk. Suara Pak Fredy terdengar panik. "Mirana bilang dia sedang bersama Stefan, dan dia mau membatalkan pertunangannya dengan Kevin. Apa sebenarnya yang terjadi?" Belum sempat Kinara menjawab, ayahnya sudah mendahului, seolah menyimpulkan sendiri, "Ah, selama ini pun kamu nggak mampu merebut hati Stefan. Kalau begitu, kamu saja yang menggantikan Mirana dan menikah dengan Kevin!" Tak lama kemudian, telepon diputus. Kinara tersenyum sinis. Seperti dugaan sebelumnya, semuanya benar-benar terjadi persis seperti yang dia bayangkan. Tapi kali ini, dia tidak ingin lagi dikendalikan orang lain. Karena semuanya juga perjodohan, dia ingin memilih seseorang yang benar-benar mencintainya. Detik berikutnya, Kinara membuka blokir seseorang dari ponselnya. [Pak Wildan, aku akan segera memutuskan hubungan dengan Stefan, apa janji Anda yang dulu masih berlaku?]

© NovelRead, All rights reserved

Booksource Technology Limited.