Bab 915
Welda terkejut.
Apakah Arman yang melakukan semua ini?
"Ah!"
Pada saat ini, suara jeritan itu menggema di udara.
Wajah Saiful menjadi lebam, tubuhnya kesakitan, dan bergetar kencang.
Darah segar terus mengalir dari lengan Saiful yang patah.
Saiful segera mengerahkan energi murni untuk memulihkan lukanya.
Namun, rasa sakit yang Saiful rasakan tidak berkurang.
Saiful merasa jiwanya hampir terkoyak!
"Masih ada lengan satunya."
Pada saat ini, terdengar lagi suara Arman.
Tubuh Saiful benar-benar gemetar.
Saiful menatap Arman dengan ketakutan. Dia belum pernah merasakan hal ini sebelumnya.
Arman seolah-olah bukanlah manusia, tetapi adalah malaikat maut!
Malaikat maut yang melambaikan sabit untuk mengambil nyawanya!
"Ja ... jangan!"
Saiful meminta ampun.
Saiful tahu bahwa dia tidak akan mampu melawan seseorang yang berada di tahap Adiraja Suci.
Saat ini, Saiful hanya bisa memohon.
Arman perlahan-lahan mengulurkan tangannya dengan ekspresi datar.
Saiful tiba-tiba menyipitkan matanya.
Duar!
Ene

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link