Bab 793
"Ya, nggak bisa tidur."
Arman mengangguk sambil tersenyum tipis dan menoleh ke arah Vani, "Kamu juga?"
"Ya. Ini hari pertama aku ke sini, jadi kurang terbiasa."
Vani berkata dengan lembut. Senyuman lembut di wajah seindah pemandangan malam ini.
"Kalau begitu, bagaimana kalau kita mengobrol saja?"
Arman menyunggingkan senyuman.
"Baik."
Vani mengangguk ringan dan meluangkan tempat agar Arman bisa kemari.
Arman berjalan ke sisi Vani, lalu juga meletakkan kedua tangan pada pagar.
Dia mendongak ke pemandangan malam yang indah saat ini.
Angin sepoi-sepoi menerpa rambut mereka berdua.
Arman teringat kala Vani mencarinya di kota Setala pada setengah bulan yang lalu. Arman juga berseru dan berkata, "Bu Vani, malam itu, terima kasih sudah beri tahu aku terkait masalah Marsha."
Malam itu, jika bukan Vani datang ke kota Setala, lalu menceritakan kebenaran terkait isi hati Marsha terhadapnya.
Maka kesalahpahaman antara dia dan Marsha akan terus berlanjut.
Sementara itu, Marsha akan menikah dan menj

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link