Bab 415
"Arman, kamu juga ikut?"
Lydia agak kaget dan menatap Arman.
"Ya."
Arman balas mengangguk.
Dia telah berjanji kepada Bu Cassia untuk menjaga Lydia dengan baik, jadi tentu dia akan menepati janjinya.
Apalagi setelah mengetahui pengalaman buruk Dokter Lydia di masa lalu, dia tidak ingin Dokter Lydia disakiti oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
"Terima kasih, Arman, tapi ... kemungkinan ibuku akan membuatmu merasa tidak nyaman."
Lydia mengerjapkan mata cantiknya dengan pelan.
Dia tahu betul sifat ibunya yang agak bersifat materialistis, dan pasti ibunya akan berkata-kata yang tidak menyenangkan.
"Tenang saja, aku nggak masalah dengan itu."
Arman memberi Lydia senyuman meyakinkan.
"Baiklah, terima kasih ya."
Bibir merah Lydia agak berkerut.
"Kapan kita berangkat?"
Arman tersenyum.
"Sekarang."
"Oke."
...
Setengah jam kemudian.
Mereka bertiga tiba di Kompleks Apartemen Cempaka.
Di depan Apartemen 602 Gedung 5, Lydia menekan bel.
"Sebentar!"
Raisa segera membuka pintu.
Melihat Lydia, di

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link