Bab 281
Dor!
Bunyi tembakan pun terdengar menggema di tengah aula yang kosong itu.
Jantung semua orang sontak berdebar dengan kencang.
Namun, tidak ada adegan bersimbah darah di atas panggung seperti yang mereka sangka.
Cassia bahkan mematung.
Ternyata pistol Harper memang tidak ada pelurunya!
"Dasar bodoh! Ternyata pistolnya nggak diisi peluru!"
Chris merasa kesal.
"Hahh ... "
Lydia sontak merasa lega, kakinya bahkan langsung terasa lemas.
Semua orang merasa lemas ketakutan.
Telapak tangan mereka bahkan basah oleh keringat dingin.
Gila!
Harper benar-benar sudah sinting!
Arman menatap Harper dengan ekspresi santai.
Karena Arman sudah tahu hasilnya akan menjadi seperti ini.
"Selamat, Bocah, tebakanmu benar! Memang pistolku ini nggak diisi peluru."
Harper tersenyum dengan kesan mengerikan.
Lagi-lagi si bodoh satu ini mempermalukannya!
Namun ... kok Arman bisa tahu?
Harper merasa kebingungan.
Tepat pada saat itu, Cassia akhirnya tiba di atas panggung dan membentak Harper dengan marah, "Harper Bas

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link