Bab 74
Setelah pulang ke rumah, kepala Dreya dipenuhi oleh kata-kata yang baru saja diucapkan Rafael.
Tidak pernah dia bayangkan, bahwa malam itu dia benar-benar berciuman dengan Rafael!
Selain Javi, dia belum pernah sedekat itu dengan pria lain.
Yang lebih mengejutkan lagi ...
Pria itu adalah paman dari Javi.
Hanya memikirkannya saja sudah cukup membuat pikirannya meledak.
Tanpa sadar, bayangan ciuman itu kembali muncul di benaknya.
Dreya menggelengkan kepala, berusaha mengusir semua gambaran tidak masuk akal itu dari pikirannya.
"Reya, kamu motong sayur kok sambil geleng-geleng kepala? Orang yang lihat bisa kira kamu mabuk, tahu!"
Suara akrab terdengar dari arah pintu dapur.
Dreya terkejut, tubuhnya refleks gemetar.
Saat menoleh, dia melihat Annie menatapnya dengan rasa ingin tahu. Dia menenangkan pikirannya dan berkata, "Nggak kok, aku cuma lagi mikir sesuatu!"
"Mikir apa sampai kepala goyang-goyang segala? Jangan-jangan kamu benaran mabuk?"
Annie mendekat cepat, matanya menelusuri wajah D

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link