Bab 189
"Aku datang sore dan duduk dua menit dalam mobil sebelum kamu datang ... "
Rafael mengatakannya dengan tenang, tatapannya juga melembut.
Dreya mengangguk pelan, dia lalu membuka pintu mobil.
Detik berikutnya, telapak tangan Rafael bergerak menutup pintu. "Nona Dreya, kamu masih berutang makan bersama denganku, 'kan?"
Dreya tertegun sesaat.
Dia sedang mengingat-ingat kapan dirinya pernah berjanji mengajak pria ini makan bersama.
Rupanya, dia memang pernah menjanjikan hal itu.
Dia hanya tidak menyangka kalau Rafael akan membahas hal itu di saat seperti sekarang.
Setelah sempat ragu, Dreya akhirnya mau angkat bicara. Sayangnya, Rafael lebih dulu menyela, "Apa kamu mau bilang kalau kamu nggak ada waktu hari ini, atau mau bilang lain kali saja demi menghindariku?"
Dreya jadi tidak tahu harus apa karena terjebak dalam situasi seperti ini.
Rafael menunduk menatapnya. Melihat ekspresi Dreya membuatnya merasa kalau tebakannya benar.
"Berikan kunci mobilnya padaku."
Pria itu mengulurkan tangan k

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link