Bab 167
Langkah Dreya pun berhenti.
Dia segera menoleh dan bertemu dengan mata Rafael yang terkesan berkilau.
Dreya pun menyapa sambil tersenyum kecil, "Kenapa, Pak Rafael?"
"Apa hari ini kamu nggak perlu menginap di sini buat berjaga?"
"Kondisinya kali ini cukup mendesak, tapi nggak separah dulu. Kakek sudah stabil, jadi aku nggak perlu menginap buat berjaga. Kalau kondisinya kembali gawat, minta saja Kepala Pembantu untuk segera menghubungiku."
Dreya tersenyum kecil dengan lembut.
Rafael pun menatap pakaian dan rambut Dreya yang masih basah.
Dia refleks mengulurkan tangannya dan menyentuh ujung rambut Dreya. "Kamu sampai basah kuyup begini, turunlah ke bawah buat mandi dan berganti pakaian. Sekalian saja makan sebelum pergi."
Tindakan Rafael yang tiba-tiba ini entah kenapa membuat hati Dreya menjadi berdebar-debar.
Dia menatap bajunya sejenak, memang agak basah ...
Setelah ragu sejenak, akhirnya Dreya berkata, "Oke."
Tiba-tiba, terdengarlah langkah kaki di belakang.
Tangan Rafael yang memega

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link