Bab 165
Mereka semua segera menoleh menatap ke bawah tangga.
Dreya juga menoleh. Saat melihat pria di belakangnya, tangannya yang memegang kotak pengobatan pun sedikit mengepal.
Tampaklah seorang pria mengenakan jas hitam, tangannya yang putih dan ramping memegang gagang payung. Saat payung itu sedikit terangkat, wajahnya yang sangat tampan dan terkesan begitu dingin perlahan-lahan muncul dari balik kabut tebal dan terlihat oleh mereka semua.
Kevin berdiri di belakang dan mengambil alih payung yang ada di tangan pria itu.
Rafael mendekati Dreya dan menatap Yevani. "Apa kamu yang ingin mengusirnya?"
Yevani sontak tertegun oleh aura Rafael yang begitu mengintimidasi, dia refleks mundur beberapa langkah dan berdiri sejajar dengan Javi.
Javi menarik Yevani ke belakangnya dan berujar dengan ekspresi serius, "Om Rafael, nggak ada yang mengusirnya. Cuma setelah Kakek diobati oleh Dreya, kondisinya nggak membaik dan malah bertambah parah. Dalam situasi seperti ini, tentu saja dia nggak boleh dibiarkan

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link