Bab 161
"Karena nggak cuma kamu yang waktu itu Yevani bius."
Rafael mengoleskan cotton bud dengan salep, lalu menengadah menatap alis Dreya dan berujar dengan suara yang dalam.
Sorot tatapan Dreya makin terlihat bingung. "Maksudnya? Waktu itu dia juga membius Leonardo? Kenapa?"
"Karena dia ingin membuat kalian berdua punya hubungan, makanya dia merancang jebakan ini."
Rafael mengulurkan tangannya yang berotot dan mengangkat dagu Dreya, memegangi wajahnya dan sedikit memiringkannya ke samping.
Dia bisa langsung melihat rona merah muda yang samar-samar itu.
Bulu mata Rafael yang tipis bergetar lembut.
"Pak Rafael, kamu nggak perlu repot-repot dengan hal sekecil ini. Aku bisa sendiri."
Dreya segera mengulurkan tangannya, berniat mengambil cotton bud dari tangan Rafael.
"Jangan bergerak."
Suara dalam Rafael terdengar dan memberi kesan tidak menerima penolakan.
Gerakan Dreya sontak terhenti, dia dengan patuh membiarkan Rafael mengobatinya.
Saat Rafael mengoleskan salep di wajahnya, Dreya refleks me

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link