Bab 154
"Nona Dreya, aku sudah pernah bilang, kamu telah menarik perhatianku. Karena kamu sudah terjebak dalam permainanku, aku tentu nggak akan membiarkanmu pergi begitu saja."
Saat itu, suara pria yang berat terdengar dari belakang.
Tangan Dreya yang memegang gagang pintu, tiba-tiba terhenti.
Dreya menahan kegugupan di dalam hatinya, lalu tetap membuka pintu dan melangkah keluar.
Pria itu menatap punggungnya yang pergi, senyuman di sudut bibirnya tak pernah pudar.
Saat Dreya tiba di tepi lorong, dia melihat Javi kebetulan berjalan ke arahnya.
Javi meliriknya sejenak, lalu melihat pintu gudang. "Ngapain kamu masuk ke sana?"
"Hujan di luar deras sekali, jadi aku nggak bisa pergi ke mana-mana. Aku sedang nggak ada kerjaan, jadi aku jalan-jalan saja. " Dreya dengan suara berat berkata, "Lagi pula sudah 3 tahun aku nggak ke sini, aku mau lihat apa ada yang berubah di dalam rumah ini ... "
Kata-katanya membuat pria itu mengernyitkan dahi.
Rafael tidak menjawabnya, melainkan melihat ke sekeliling d

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link