Bab 647
"Bisa dibilang, baik Shania dan yang lainnya memang dalam bahaya malam ini. Tapi Nenekku yang benar-benar dalam bahaya. Ada orang yang mau meracuninya, aku yakin itu."
Sigit mencoba memikirkan semua yang terjadi malam ini.
Xander sendiri mendengarkan dengan saksama, lalu berkata dengan tenang, "Kemarin siang, salah satu adikmu datang ke sini."
"Lola."
"Tanpa tanya, kamu sudah langsung tahu kalau itu dia?"
"Sepertinya memang dia." Sigit sangat yakin dan lanjut berkata, "Cuma dia dari keluargaku yang sering main. Kalau Susi nggak pernah datang ke sini. Keluarga pamanku sering datang, dan dari tiga cucunya, Lola itu cucu kesayangan Nenekku. Pasti dia."
Shania kemudian menyela, "Dia datang kemarin siang. Kebetulan waktu itu Bu Melina mengundang kami datang untuk makan. Waktu mau pulang, kami nggak sengaja berpapasan di gerbang."
Dia sengaja bilang kalau mereka berpapasan.
Artinya, Lola sepertinya juga melihatnya.
Xander dan Sigit tampak merenung.
Shania juga menambahkan, "Tapi soal kue tal

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link